Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Berikan nama terbaik dengan arti yang baik untuk anak kita

Source: https://www.today.com
Sebuah nama yang memiliki panggilan dan arti yang baik merupakan hal yang penting bagi seorang anak, dan sebagai kewajiban bagi orang tua. Nama yang baik bisa berarti sebuah doa baik bagi pemiliknya. Di dalam ajaran Islam, memberikan nama yang baik pada anak adalah hal yang harus dilakukan oleh orang tua.

Tapi, kerap kali dalam realita masih banyak orang tua yang memberikan nama anaknya dengan arti yang kurang pantas, baik itu secara sengaja atau karena ketidaktahuan dari orang tua. Hanya karena ingin memberikan nama yang keren pada anak, sehingga secara instan mencari sumber dari internet/google yang pada dasarnya belum benar-benar tahu dan mengerti keabsahannya.

Pengalaman ini pernah dialami oleh penulis sendiri. Tanpa berpikir lebih matang dan bertanya pada ahlinya, penulis mencari sumber nama yang disediakan oleh google yang pada waktu itu muncul nama yang simpel, praktis ketika sebagai panggilan sehari-hari, muncullah nama AHZA. Pada waktu itu penulis merasa bahwa nama ini keren dengan sebutan yang simpel dan memiliki arti yang baik. Di internet nama AHZA memberikan arti yang cukup baik yaitu beruntung/orang yang mengerti. Tanpa berpikir lama nama tersebut akhirnya penulis pakai untuk anak penulis yang notabene lucu dan imut yang kemungkinan akan sangat cocok dengan anak. Dengan memberikan pelengkap nama yang menyandingi kata AHZA, jadilah nama lengkap penulis yaitu MUHAMMAD AHZA FAQIH. Muhammad merujuk pada Baginda nabi Muhammad SAW. Ahza tentu dari internet yang telah dicari, dan Faqih merupakan nama-nama dari para alim, dengan tujuan supaya anak penulis menjadi alim seperti ulama yang penulis kenal. Dengan senang hati dan memantapkan diri, penulis dan keluarga setuju dengan nama tersebut.

Sampai beberapa tahun, kurang lebih 2 tahunan nama tersebut dipakai untuk panggilan sehari-hari. Terkesan lucu dan keren panggilan AHZA untuk anak yang lucu dan imut. Kebetulan atau tidak si Ahza sakit-sakitan, hampir setiap bulan sakit dengan penyakit yang dibilang beda-beda. Tak terasa mungkin biaya, energi, batin terkuras karena anak yang sering sakit dan kadang-kadang penulis dan keluarga merasa aneh. Singkat cerita, penulis dan istri akhirnya pergi ke salah satu alim yang notabene baik secara akidah, fiqih dan Ubudiyah nya. Penulis dan keluarga akhirnya pergi ke beliau dan menceritakan hal yang berkenaan dengan anak penulis. Dalam hati yang terdalam, penulis merasa harus bertanya apakah anak penulis sakit karena hal yang tidak wajar dalam artian disantet. Berharap mendapatkan jawaban yang memuaskan mengenai hal itu, tapi melahan berbeda dari keinginan hati. Beliau pertama kali menanyakan nama anak penulis berulang-ulang, seakan-akan belum puas mendengar nama anak kami. Beberapa kali beliau menanyakan dan akhirnya diam sejenak. Akhirnya beliau bertanya apa arti AHZA pada penulis. Dengan semangat, penulis memberikan jawaban bahwa AHZA mempunyai arti beruntung atau orang yang mengerti. Bak disambar gledek, beliau memberikan pemahaman yang berbeda pada arti tersebut. Ternyata nama AHZA memiliki arti yang sangat ambigu. Dengan bacaan yang sama AHZA memiliki arti sangat menyedihkan. Wadau.. kesalahan orang tua memberikan nama yang tidak baik untuk anak.

Setelah beberapa hari tahu bahwa AHZA punya arti yang kurang baik untuk sebuah nama anak. Penulis merasa tidak terima, dan akibatnya selalu mencari-cari kebenaran yang diberikan oleh si Google. Mencari dan bertanya pada teman-teman yang mengerti agama. Dan ternyata benar bahwa arti AHZA benar-benar tidak cocok untuk nama yang baik. Di beberapa referensi, AHZA mempunyai arti yang menyedihkan, dan orang yang mengerti dan paham tentang ilmu-ilmu tenun. Penulis semakin menyesal dan bersalah pada anak dikarenakan sebuah nama yang tidak baik untuknya.

Seminggu setelah pencarian kebenaran arti AHZA, akhirnya penulis dan istri merasa perlu untuk merubah nama AHZA menjadi yang lebih baik.  Penulis dan istri memutuskam untuk datang ke beliau kembali untuk meminta penggantian nama yang baik dari kata AHZA. Penulis dan istri akhirnya memutuskan untuk merubah nama dengan nama beliau, yaitu ZAHRO. Dengan harapan anak penulis bisa menjadi anak yang sholih, dan alim seperti beliau. Jadilah gabungan nama yang sangat bagus dangan arti yang baik, yaitu MUHAMMAD ZAHRO FAQIH. Dengan perubahan nama baru, maka panggilan pun jadi baru. Yang awalnya mengambil nama tengah (AHZA), kini panggilan yang dipakainya terakhir, yaitu FAQIH.

Entah itu benar atau tidak, ketika kita memberikan nama yang baik pada anak kita, itu menjadi doa yang baik untuk seorang anak. Sebelum diganti, anak penulis yang sakit-sakitan kini menjadi anak yang sehat Alhamdulillah. Terlepas dari hal di atas, nama anak memberikan dampak yang baik atau tidak sesuai artinya. Dari sisi sosiologi dan psikologi, nama memberikan dampak ke pribadi anak. Dari sosiologi, nama dengan arti yang kurang baik akan memberikan image yang kurang menyenangkan bahkan bisa menjadi aktivitas bully pada anak. Dari sisi psikologis, anak akan merasakan bahwa kurang percaya diri dan bisa jadi menyalahkan pada orang tua dan pada akhirnya bisa menimbulkan ketidak percayaan pada figur orang tua.

Untuk memberikan nama yang baik, tentu yang kita lakukan adalah pergi dan bertanya pada para alim, apakah nama yang kita berikan baik atau tidak. Anjuran, janganlah serta-merta mencari nama dari sumber internet tanpa merujuk pada sumber aslinya. Untuk lebih aman tanyakan dan serahkan nama anak kita pada para alim yang kita percaya yang baik secara akidah, fiqih, dan Ubudiyah.

Ada beberapa hal yang harus kita lakukan sebagai orang tua pada anak-anak kita. Berikanlah Rizki yang halal buat anak kita, dengan Rizki yang halal dan berkah, anak-anak kita akan menjadi pribadi yang baik (sholih/Sholihah), pekerja keras dan senantiasa bertanggung jawab. Kedua, berikan nama yang baik. Karena dengan nama yang baik merupakan sebuah doa yang baik, dan juga akan memberikan dampak sosial dan sosiologis untuk kepribadian anak. Dan selanjutnya, berilah pendidikan yang baik, baik secara formal ataupun informal. Dengan aspek tersebut insyaAllah, Allah akan menjadikan anak kita sebagai pribadi yang baik untuk pribadi, Nusa dan bangsa.